Kamis, 27 Agustus 2009

Ayah..... 6

Duka yang beruntun. Diawali dengan meninggalnya kekasih hatiku, ayah, St. A.B. Tambunan, pada 29 Mei 2009 lalu, sebulan kemudian meninggal juga, menantu paman (tulang) ayah, Pdt Dr. A. Munthe (mantan Ephorus GKPS), dilanjutkan dengan meninggalnya istri pamannya (nantulang ayah), Ny. Pdt. DR. A. Lumbantobing br sianipar (Mantas Bishop GKPI) pada awal agustus 2009 lalu, dan kemarin Inangbaju (tante) ayah, Bidan Lienj br Lumbantobing (mantan kepala bidan RSU Tarutung) meninggal dunia, yang esok hari akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Tarutung.
Kejadian yang menimpa keluarga besar Lumbantobing dalam kurun waktu tiga bulan ini sangat memilukan hati, saya tidak tahu apa rencana Tuhan atas peristiwa duka ini, tapi saya tahu, walau jalan Tuhan tidak terselami manusia, tetapi Dia punya rencana atas setiap peristiwa dalam kehidupan manusia.

Tuhan sungguh amat baik, Dia memanggil pulang insan yang dikasihinya dalam damai sejahtera, tanpa menjadikan beban bagi umat lain. Mereka meninggal dalam damai, yang dalam sebuah keyakinan iman, dapat kusebut; meninggal di dalam Nama Tuhan Yesus yang mereka percayai

Selamat jalan orang-orang terkasih, pergilah, ke rumah bapa yang mengasihi hidupmu dalam damai.

2 Timoteus 4:7 : “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar