Jumat, 07 Mei 2010

Bilangan 14, 11-20

"Doa Syafaat"
1. Doa merupakan bagian penting dalam hidup manusia. Doa meneguhkan jiwa yang rapuh menguatkan harapan yang lemah menegakkan iman yang terkulai. Menurut catatan dalam 1 Timoteus 2,1-7 doa mempunyai 4 unsur, yaitu:
- Pemohonan (deesis):suatu permintaan, karena adanya kebutuhan dalam diri seseorang yang diharapkan dapat dipenuhi. Permohonan tidak hanya ditujukan pada Tuhan, juga bisa pada seseorang.
- Doa sembahyang (proseukhe): yang ditujukan kepada Allah dalam.ibadah dan penyembahan. Dalam doa ini, terjadi penyambahan dari manusia kepada Allah dalam doa dan penyembahan.
- Doa 'permohonan' (enteuksis) = doa syafaat, manusia bertemu dengan Allah untuk memohon 'sesuatu' untuk kebutuhan orang lain,makhluk hidup dan keutuhan ciptaan. Dalam doa syafaat, tenunjukkan doa yang universal, doa yang mampu menjangkau banyak hal, bahkan orang yang kita musuhi, dan kita enggan minta maaf, dalam doa kita dapat menjangkau, termasuk pemerintah yang tidak bersikap adil dapat dijangkau dalam doa syafaat, sebagaimana disuarakan Rasul Paulus kepada Timoteus agar mendoakan pemerintah.
- Doa syukur (eukharisti) : ucapan syukur atas kebersamaan Allah dengan manusia menjalani hidup, melewati pesoalan, melintasi badai, jurang dan kepahitan lainnya.

2. Musa memohon kepada Tuhan agar jangan membalaskan kesalahan bangsa Israel yang tidak bersyukur atas semua yang baik yang sudah Tuhan nyatakan dalam hidup mereka, sejak dari Mesir. Musa berdoa syafaat untuk keselamatan bangsa itu. Dan Allah mendengar permintaan (baca permohonan) Musa, dengan mangampuni bangsa itu, membebaskan mereka. Doa Musa sangat berkuasa, karena dia hidup benar dihadapan Allah. Menurut Yakobus, bahwa doa orang benar sangat besar kuasanya (5,16b).

3. Apakah isi doa kita? Apakah kita berdoa hanya untuk kepentingan diri kita, kelurga kita atau orang-orang dekat dengan kita? melalui perikop ini, kita diajar untuk mampu keluar dari diri kita, melihat kebutuhan orang lain, mengasah kepedulian sosial dan cinta lingkungan. Doa bukan sekedar meng-inventarisasi segala kebutuhan, memohon Allah hanya memperhatikan kepentingan kita, sehingga kadang-kadang kita jadikan Allah sebagai 'satpam' kita, 'tukang parkir', dan hal sepele lain, sehingga lupa mengarahkan permohonan kita bagi kepentingan orang banyak, negara, pemerintah dan korban bencana alam.

4.Pada minggu rogate ini (9 mei 2010), kita diajak berdoa bersama, berdoa syafaat untuk bangsa kita yang mengalami dekadensi moral, mendoakan pemerintah untuk cerdas memaknai tugas dan tanggung jawab memimpin rakyat yang banyak mengalami kesusahan. Mendoakan penguasa dan pengusaha agar cinta lingkungan, tidak menebang kayu secara sembarangan, tidak merusak alam untuk kepentingan pribadi, mengeksploitasi alam dan manusia untuk memperkaya diri, sehingga mengorbankan rakyat miskin dan bodoh. kita berharap, Tuhan mengampuni umat yang tidak menjaga keutuhan ciptaan, kedamaian dan keadilan. Kita diajak berdoa, untuk relawan yang cinta kehidupan, yang mempunyai kepekaan sosial, sehingga memberi diri berjuang, menyuarakan hak rakyat.
Secara khusus berdoa untuk korban banjir bandang di samosir, di mana lima orang korban jiwa adalah jemaat HKBP yang ada di Resort Palipi. Tidak sekedar doa, tapi juga mendukung secara dana melalui persembahan ke depan untuk membantu kebutuhan di tempat bencana it.

5. Musa, Rasul Paulus keluar dari diri mereka, dari kepentingan mereka, supaya semua bangsa beroleh keselamatan dari Tuhan malelui keselamatan yang dibawa Tuhan Yesus ke dunia ini. Mari kita mengurangi kebejatan, kerusakan alam, ketidakadilan dan pertikaian dengan menjadi pendoa-pendoa melalui doa syafaat, doa penyembahan, doa permohonan dan ucapan syukur, supaya semua bangsa beroleh keselamatan. Amin.

Selamat minggu Rogate. Wujudkan doamu, dengan ambil bagian dalam tindakan kemanusiaan untuk memuliakan Tuhan yang membawa kita keluar dari dosa, maut dan kematian.