Rabu, 04 Februari 2009

Happy B'Day Papa!

Hari ini (4 Feb ’09), tepat hari Ultah bapa yang 76 (thank’s ya u/ semua, atas doanya). Ketika saya pagi-pagi menelepon untuk mengucapakan selamat, beliau masih tidur, mungkin pengaruh obat yang dikonsumsinya. Biasanya bapa sudah pagi jam lima pagi. Satu jamu kemudian, saya telepon melalui HP Rico, keponakanku yang pulang dari Bandung, karena masih liburan untuk jaga ompung di RS. Di usia yang senja ini, beliau sedang terbaring di RS Adam Malik, Medan. Untuk pertama kalinya ASKESnya di gunakan, karena baru ini beliau opname. Saya tahu, bapa senang, karena menurut Rico, bapa baru ditelepon abangku yang nomer dua, aku dapat merasakan kegembiraan bapa, lewat suara yang riang, suara yang semakin jelas dan jernih, satu pertanda bahwa ada perubahan setelah menerima suntikan dua kali sehari, dengan harga 150rb/sekali suntik (kata mama, tidak masuk ASKES loh!). Mama juga senewen, soalnya bapa menarik semua selang yang disambungkan ke tubuhnya untuk memasukkan obat. Saya bilang ke mama, “maklum, ini baru pertama di infus, pakai keteter pula (ahh.. siapa yang tidak memusingkan kepala ya? Hehehe..). Tapi itulah hidup, ada waktu sehat, ada waktu sakit, ada waktu muda, ada waktu tua, karena kalau ada waktu kelahiran tentu akan ada pula waktu kematian. Menurut, Pengkhotbah, segala sesuatu ada waktunya, dan kita akan berserah pada waktu yang sudah ditentukan Tuhan, supaya kita tidak stress dengan waktu-waktu yang kita lalui. Kita berpikir ingin berbuat sesuatu di waktu itu, tapi waktu Tuhan berbeda dengan kita, dan bukan itu yang terjadi. Saya ingat Ibu Mariati Paulus, orang Dayak yang dirujuk dari RSU kabupaten Nunukan, KALTIM untuk menjalani operasi otak di RS Sutomo, Surabaya. Katanya, beliau sering mengalami benturan keras di bagian kepala, maka jadilah penggumpalan darah dibagian kanan dan kiri otak, yang menurut gambar yang saya lihat hasil CT SCAN, bagian kanan dua kali lebih besar dari bagian kiri. Saya tidak ingat persis ukurannya, tapi bagian kiri, kira-kira tinggi 92,11 mm dan tinggi 94,12 mm (kalau tidak salah loh: dan dua kali itulah besar sebelah kanan) sangat sakit kata sang ibu, dan itulah mungkin yang membuat saya sering lupa selama ini kata ibu guru SD itu. Direncanakan kamis lalu (29 Jan ’09) dioperasi, maka sebelumnya, saya minta suami saya membesuk dan mendoakan, (saya tidak ikut untuk menjaga anak-anak belajar). Tapi , operasi tidak jadi, karena hari itu ada 15 orang mau operasi dan kamar ICU hanya cukup untuk 10 orang yang telah selesai dibedah, maka beliau salah satu yang dibatalkan, selasa berikut tanpa alasan juga dibatalkan. Tadi malam (Rabu, 3 Feb ’09) kami pergi lagi ke RS Sutomo membesuk beliau, dan dia menceritakan semua waktu yang batal dan tertunda, padahal beliau sudah masuk ruang operasi. Saya katakan mungkin itu bukan waktu yang Tuhan izinkan, dan beliau mengaminkan. Tiba-tiba perawat datang dan mengatakan bahwa besok jam tujuh pagi akan dilaksanakan operasi, karena ada seorang pasien yang membatalkan. Inilah waktu Tuhan, bukan kita yang mengatur, bukan kita mengusahakan, tapi waktu itu datang sendiri sesuai dengan kebutuhan umatNya. Maka saya pun berdoa memberangkatkan beliau ke ruang operasi supaya Tuhan berperkara dan ambil bagian dalam pelaksanaan operasi tersebut. Selamat operasi Bu, cepat sembuh ya. Dan untuk papa, saya juga berdoa, bahwa Tuhan akan memberi waktu yang tepat bagi beliau untuk boleh membuka infus, keteter bahkan semua yang membebani tubuhnya karena sakit penyakit, karena kuasa Tuhan ada di mana-mana. Tuhan memberkati bapa tersayang, semoga Tuhan memberi kesembuhan dengan mengangkat semua sakit penyakit dalam tubuh bapa, cepat sembuh pa, selamat Ulang Tahun ke 76!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar