Minggu, 16 Januari 2011

Yohanes 1, 43-51

" Mengikut Yesus"
1. Seorang ahli teologia pernah berkata, ‘satu obor menyala, akan menyalakan obor-obor yang lain. Satu orang mendengar injil, maka akan tersiar ke semua penjuru. Demikian Filipus yang mendengar panggilan Yesus, untuk mengikutNya. Panggilan itu mempengaruhi dirinya, sehingga meresponnya dengan menyebarkan panggilan itu kepada Natanael.
2. Murid-murid Yesus berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Karakter atau kepribadian mereka pun sangat beragam. Perjumpaan mereka masing-masing dengan Yesus pun terjadi secara unik. Jika murid-murid yang pertama diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis, maka murid-murid berikutnya mendapat panggilan langsung ketika mereka bertemu dengan Yesus. Dari perikop kita hari ini kita dapat melihat bagaimana Filipus dan Natanael bergabung menjadi murid-murid Yesus.
3. Filipus bertemu dengan Yesus, ketika Yesus meninggalkan arah Selatan menuju ke arah Utara; berangkat ke Galilea (kemungkinan di kota Kana, yoh 21,1). Perjumpaan Yesus dengan Filipus membawa perubahan, di mana Ia merasakan jamahanNya dan meninggalkan kehidupannya untuk mengikut Yesus. Jamahan itu mendorong dia untuk menceritakan pada Natanael (God has given) bahwa dia telah bertemu dengan Yesus, seperti yang tertulis dalam kitab Taurat sebagaimana diberitahukan Musa dan para Nabi. Dia datang dari Nazareth.
4. Filipus tidak seperti orang kebanyakan yang bersaksi tentang kemurahan Tuhan padaNya, lantas menyaksikan keberhasilan dirinya. Tapi Filipus fokus pada Yesus Kristus, Putra Allah, Mesias yang dijanjikan. Dia tidak menceritakan dirinya yang mendapat kemurahan, tapi menceritakan Yesus yang dilihat, dan Dia lah Mesias yang datang dari Nazareth.
5. Ketika Natanael mendengar, dia mempertanyakan kebenaran keilahian Yesus karena Dia berasal dari Nazareth. Nazaret adalah sebuah kota yang mempunyai reputasi buruk, khususnya dalam hal moral. Maka sangat tidak mungkin menurut logika Natanael sebagai terpelajar dan mengerti Hukum Taurat bahwa Mesias yang dijanjikan dan diceritakan Musa dalam kitab Taurat berasal dari Nazaret. Logika manusia selalu mengkotakkan Tuhan sesuai dengan perspektif manusia. Maka ketika Nasareth menjadi asal Yesus, logika itu akan menolak keMesiasanNya. Bagi manusia, tidak mungkin hal yang buruk menjadi asal yang Maha kudus.
6. Ada dua catatan tentang perkembangan injil, yaitu - Sikap skeptis dalam diri manusia akan mendatangkan kecurigaan bahkan bisa berdampak pada kekerasan. Itu sebabnya ketika injil di bawa ke tanah Batak, penginjil itu ditolak, bahkan ada yang dibunuh. Tapi satu hal bahwa kebenaran Tuhan tidak bisa dihentikan, karena ketika pngijil di bunuh di lobu, di Jerman telah lahir seorang putra yang dipersiapkan menjadi rasul orang Batak, hingga injil oleh HKBP boleh menyebar ke berbagai penjuru sampai 150 tahun pada 2011 ini.
- Dalam kenyataannya di dunia ini, ternyata tidak banyak orang masuk Kristen karena perdebatan dan adu argument. Tidak ada yang tunduk di bawah salib kalau bukan melihat langsung dengan imannya peristiwa Yesus yang menderita untuk kemuliaan umat. Maka logika dan pengetahuan tidak dapat memperkenalkan Yesus secara benar.
7. Filipus gagal memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Natanael curiga dan memperdebatkan tentang asal-usuk Mesias. Dia memang bukan seorang yang mudah percaya. Natanael tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias karena keluarga-Nya berasal dari Nazaret. Oleh karena itu, Filipus membawa Natanael langsung bertemu dengan Yesus. Jadi perjumpaan dengan Tuhan adalah standart tertinggi dari sebuah pertobatan.
8. Yesus pun melayani Natanael dan langsung menjelaskan karakter Natanael sebagai Israel sejati, yang tidak ada kepalsuaan dalam dirinya. Yesus dengan sabar dan penuh kasih menjelaskan kesiapaan Natanael. Bertolak belakang dengan sikap Natanael yang melihat keburukan asal-usul Yesus, Yesus justru memunculkan kebaikan-kebaikan yang ada dalam diri Natanael. Seperti memuji ketulusan hatinya sebagai Israel sejati, menghargai ketekunan Natanael mempelajari dan merenungkan hukum Taurat, sehingga mengatakan bahwa Yeuss melihat Natanael di bawah pohon ara. Ini adalah sebuah ungkapan yang berarti bahwa Yesus melihat Natanael sedang bersungguh-sungguh mempelajari Taurat. Menyadari bahwa Yesus sedemikian dalam mengenalnya, hati Natanael tersentuh. Dia disadarkan oleh jamahan kasih Tuhan, sehingga hati bertobat; percaya dan mengaku bahwa Yesus adalah Mesias.
9. Penginjilan bukan sekedar kita mampu menjelaskan semua isi kitab suci, memperdebatkannya dan menghafal semua kitab suci, tapi bagaimana kita bisa membawa seseorang bertemu dengan Yesus, mengenal Yesus, sehingga timbul iman dan pengakuan bahwa Yesus adalah mesias yang menyatakan diri ke dunia ini untuk membawa keselamatan. Artinya, tidak untuk diperdebatkan. Banyak orang belajar kitab suci, dia banyak tahu, tapi menjadi alat kesombongan dalam pengenalannya akan Tuhan, namun Yesus mengkoreksi Natanael, bahwa yang kerajianannya di hargai, tapi jangan pengetahuan itu membuat dia tidak melihat surga
10. Beberapa hari yang lewat seorang pemudi jemaat meng sms saya dan bertanya, siapakah penulis Alkitab? Bagaimana mungkin Musa bisa menulis sejarah Adam dan Hawa sebagai manusia pertama padahal Musa tidak mengenalnya, tidak melihat peristiwa penciptaan? Ketika saya mencoba menjelaskan teori penulisan alkitab, khususnya kitab Taurat, mereka tidak menerima bahwa ada papirus, asa potongan-potongan tulisan tentang kejadian dunia ini. Bahkan ketika saya jelaskan penulisan itu dengan bantuan pengwahyuan dari Tuhan terhadap penulis. Logika manusia sangat sulit menerimaNya. Demikianlah Natanael memahami kehadiran Yesus sebagai Anak Allah. Tidak mungkin yang baik datang dari tempat yang baik.
11. Tidak semua orang tahan berhadapan dengan orang-orang seperti Natanael yang kritis, tidak mudah percaya, bahkan cenderung berprasangka buruk. Kita memilih untuk menjauhi orang-orang semacam ini karena kita takut disakiti oleh sifat-sifatnya yang buruk. Tapi Yesus Tidak demikian, Dia melayani dengan penuh kasih. Dia mampu melayani dengan baik karena melihat hal-hal yang baik dalam diri Natanael.Yesus juga menjelaskan hanya Dia yang beriman, percaya pada Yesus yang akan melihat langit terbuka, melihat malaikat-malaikat Allah, naik turun kepada Anak manusia.
12. Tuhan hendak menegaskan siapa yang percaya beroleh sukacita dalam kerajaan surga dan dipermuliakan, tapi yang menolak Tuhan tidak akan melihat kerajaan surga. Maka ketika Tuhan menyatakan diri kepada kita, jangan tanya dari mana asalNya, bagaimana cara kerja, tapi buka hati, dengan panggilanNya ketika dikatakanNya, ‘ ikutlah Aku...’ dan ikatkab kakimu ke kaki Yesus, supaya sempurnalah jalanmu menuju kekekalan. Sebab hanya orang yang mengikut Tuhan yang bisa melihta surga.
13. Bagaimanakah sikap orang yang mengikut Yesus? Paus Paulus Yohanes II menghabiskan 19 jam / hari berdoa, belajar dan melayani dan memberi perdamaian bagi dunia. Mother Theresia 20 jam/ hari bekerja untuk orang miskin dan melayani mereka. Tidak banyak berkotbah, tapi sikap dan tindakan mereka membawa orang lain melihat dan mengenal Yesus, Mesias yang datang dari Nazareth. Bagaiamana cara hidup kita sebagai pengikut Yesus? Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar