Sabtu, 22 Januari 2011

Matius 2, 1-12

"Memaknai Penyataan Yesus"
1. Setiap kali penyataan Tuhan dalam diri Yesus Kristus ke dunia dimaknai dari sudut pandang manusia, maka penyataan itu bisa menjadi bahan perdebatan. Kelahiran Yesus juga dijadikan bahan perdebatan antara penguasa, cendikia dan tokoh agama. Ada yang memaknai dari sudut keserakahan sehingga jatuh pada keingianan membunuh, ada yang hanya menafsir tentang kelahiranNya, sehingga berhenti pada pengetahuan belaka, namun ada juga yang setia mengikuti petunjuk mencari dan menemukan Yesus.
2. Bagaimana sikap orang-orang dalam perikope ini?
- Herodes sebagai penguasa memaknai penyataan Yesus sebagai pengganggu kekuasaan, merusaka kemapanan, sehingga ketika berita itu terdengar, dia mengatakan 'jika sudaj bertemu, beritahu kepadaku. Dia ingin bertemu dengan tujuan memusnahkan setiap orang yang mengganggu kenyamanannya. Keserakahan membuat manusia ingin bertemu dan memusnahkan.
- Tokoh agama, sudah mendengar bahwa ada Mesias yang dinubuatkan. Mereka asyik dengan tafsiran-tafsiran tentang kriteria dan bagaimana figur sang Mesias. Mereka berhenti pada pengetahuan mereka sehingga tidak bertemu dengan Yesus. tafsiran membuat manusia sibuk dengan pikirannya dan tidak pernah bertemua dengan Juru Slamat dunia.
- Orang Majus: Mereka adalah cendikiawan yang tidak kenal dengan tradisi agama Yahudi. Tapi sebagai ahli nujum, mereka ingin mengtahui berita apa di balik bintang timur yang bersinar cemerlang. Mereka mengikuti bintang itu. Mereka tidak menoleh ke kiri atau ke kanan, walaupun di tengah perjalanan mereka berpikir tentang kuasa, istana dan jabatan, sehingga mereka 'seinggah' dan bertanya pada Herodes. Ketika kekuasaan tidak menjawab pertanyaan mereka, mereka mengalihkan pandang mereka untuk fokus pada bintang timur yang membawa mereka sampai ke kandang, sehingga mereka berhenti di kandang dan melihat apa yang terjadi di balik bintang itu. Ilmu pengetahuan dan ketundukan pada yang supra natural membuat seseorang bertemu dengan Tuhan.
3. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus membuat seseorang berubah ke arah yang baik, seperti orang Majus. Mereka berhenti di kadang, membuka hartanya memberi persembahan pada yesus dan tunduk pada kebenaran nubuatan para nabi bahwa Dia adalah Mesias yang dijanji, yang patut disembah.
Bagaimanakah pertemuan kita dengan Yesus? Apakah kita menjadi ragu ketika kita melihat kandang domba. apakah kita meninggalkan kandang itu dan mencari istana? Orang Majus mencerdaskan kita untuk memaknai penyataanNya dengan bersikap tunduk pada petunjuk bintang. bahwa dibalik kandang itu, ada kemuliaan Allah, ada kuasa yang mengubah dunia, ada sukacita surgawi. Karena itu, jangan melihat setiap kejadian buruk sebagai malapetaka, sebab di balik kandang domba ada kemuliaan yang hendak dinyatakan pada kita.
4. Tugas kita sebagai orang yang beroleh kemuliaan; mari membuka hati dan memberi diri menjadi pesembahan bagi yang Maha Kudus. Selamat hari minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar