Kamis, 21 Mei 2009

2 Raja-Raja 20, 1-7

Doa Umat dan Jawaban Tuhan
  1. Beberapa bulan yang lalu kami mengunjungi anggota jemaat GKE Kalimantan yang sedang opname di RSU DR Soetomo. Dia mengalami pengumpalan darah di otak kiri dan kanannya karena sering terbentur benda keras. Dia seorang guru yang baru mengalami duka karena anaknya baru meninggal. Pasien ini kami kenal dari pendeta yang menelepon kami supaya mengadakan kunjungan doa bagi ibu yang mengalami ketakutan dan tarumatik oleh kepergian putranya pada waktu yang lalu. Saat kami mengunjungi, dan beberapa kali suami saya, kami menemukan satu al bahwa dia ingin hidup lebih lama, dia percaya Yesus bahwa penderitaannya telah diangkat dalam penderitaan Yesus di kayu salib.
  2. Beberapa jemaat yang sedang sakit, bila mempunyai iman, hidup penuh pengharapan bahwa imannya pada Tuhan Yesus akan membawa sukacita dan menyelamatkannya akan lebih kuat mengatasi penyakitnya dan lebih bertahan dibanding yang kehilangan pengharapan. Sebagaimana disaksikan pesien berumur 60 tahun yang masuk rumah sakit untuk katerisasi jantung, dan mengevaluasi jantungnya, dia mengatakan bahwa dia boleh mengatasi penyakitnya dengan mengambil alkitab dan membacanya. Dengan cara itu dia berbicara pada Tuhan dan berterima kasih atas segala hal yang sudah dilakukanNya. Cara itu juga membawa perubahan perasaan yang nyta baginya terhadap agamanya.
  3. Menurut penelitian seorang Dr bahwa iman kristiani berhubungan erat dengan kesehatan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ketika orang mengalami tekanan emosional, otak mulai menghentikan fungsi kekebalan tubuh, di mana kekebalan tubuh itu menghabiskan banyak energi dan tubuh dirancang menghadapi tekanan dalam sebuah lingkup yang akut bukan mengatasi tekanan dalam waktu lama. Maka jika seorang yang sakit percaya pada Allah akan menyembuhkannya, maka orang lain yang ada disekitarnya pun sedang mendukung kesembuhannya, sehingga si sakit menjadi optimis dan positif, karena dalam tubuhnya terdapat susunan saraf yang benar-benar dapat menyebabkan sebuah penyembuhan fisik. Jadi, orang yang aktif ambil bagian dalam komnitas religius memiliki sistim kekebalan tubuh lebih stabil dan lebih mampu menangkis infeksi dan memberi perlindungan dari penyakit-penyakit lain.
  4. Raja Hizkia yang jatuh sakit, menangis dan memohon pertolongan Tuhan. Ketika firman Tuhan disampaikan oleh Nabi Yesaya, bahwa dia akan mati, dia tidak begitu saja menerima keputusan tersebut, dia mencoba membujuk hati Allah dalam doanya, dengan permohonan akan pertambahan usia. Tuhan mengabulkan doanya.
  5. Apakah yang menyebabkan dia memperoleh kesembuhan? Imannya bahwa Tuhan mampu memberi kesembuhan padanya. Tuhan berdaulat atas usia manusia, maka ketika Hizkia dalam imannya memanggil Tuhan, Tuhan mendengarkannya. Iman yang benar akan mempengaruhi kehidupan seseorang dalam perjumpaannya dengan Tuhan. Dia tidak lagi menunjukkan kehebatannya sebagai seorang Raja, tapi iman mengubah dia menjadi pribadi yang rendah hati, di mana dalam dirinya tidak ada yang dapat diandalkan untuk memberi kesembuhan padanya. Hizkia menangis dengan sangat. Tangisan hanya ada ketika kita merasa tidak mempunyai kekuatan apapun. Tangisan adalah suatu jeritan untuk memohon sebuah pertolongan.
  6. Dalam ay 5b Tuhan berkata: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau. Iman Hizkia mempengaruhi semangat dan susunan saraf dalam tubuhnya, sehingga ia boleh masuk pada pengnalan yang lebih dalam akan Tuhan yang dapat memberi kesemubuhan. Nabi Yesaya sebagai bagian dari komunitasnya juga memberi dukungan akan kesembuhan sang Raja, sehingga dia berupaya dalam imannya memberi kesembuhan pada barah itu.
  7. Hati yang remuk redam, tangisan yang didorong oleh iman membawa kita datang pada Tuhan dan ia menjawab doa kita oleh karena belas kasihanNya pada umatNya. Sebagaimana dengan minggu kita minggu exsaudi : Dengarlah, TUHAN, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! (Mzm 27:7). Tuhan mendengar dan menjawab doa kita oleh karena belas kasihNya. Maka bila kita mengalami luka yang dalam, sakit akut, atau penderitaan lainnya, datanglah dengan iman kepada Yesus, dia mendengar dan akan menjawab doa permohonan kita, karena belas kasihnya yang terus mengalir menuju orang-orang yang dikasihiNya, sebagaimana dua orang buta yang menemui Yesus ke rumah dan berkata percaya bahwa Yesus mampu mencelikkan mata mereka, maka jadilah apa yang mereka percayai (Bnd. Matius 9, 27-31). Datanglah kepada Yesus, katakan apa yang kau rasakan seperti Hizkia, Dia mendengar semua keluh kesah kita. Datanglah pada Yesus, di sana ada kesembuhan.
  8. Menurut penelitian, Orang yang sering menghadari kebaktian di Gereja secara signifikan cenderung tidak memiliki tingkat IL-6 (protein atau yang disebut interleukin 6, sebuah sistim kekebalan tubuh yang tidak stabil dan tidak bekerja pada tingkat yang normal) yang tinggi daripada orang yang kurang berperan secara religius. Artinya semakin besar peranan kita dalam ibadah dan persekutuan dengan orang percaya, maka semakin erat hubungan dengan fungsi kekebalan tubuh yang baik. Semakin kita dengan pada Tuhan, semakin hidup kita dipulihkan dari berbagai derita yang kita alami. Selamat berpulih, Tuhan memberkati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar