Jumat, 08 Mei 2009

1 Tawarikh 16, 7-12

Menyanyikan Nyanyian Baru bagi Tuhan

  1. Bernyanyi adalah bagian penting dari peribadahan. Dalam nyanyian Gereja terdapat bagian-bagian yang mengungkapkan perasaan umat. Maka dalam Buku nyanyian, ada nyanyian pujian, nyanyian tentang iman, ucapan syukur, kala menghadapi penderitaaan, dll. Ketika seseorang mengalami kesenduan, dia mengungkapkan lewat lagu yang sendu, saat bersukacita, dia menyanyikan lagu gembira, saat bersyukur dia menyanyikan nada-nada syukur. Maka bernyanyi menjadi bagian penting karena di dalamnya ada makna yang terungkap dari setiap hati manusia. Selain itu bernyanyi juga memberi peluang bagi kita semakin segar dan sehat, karena ketika kita bernyanyian, ada beban yang lepas, ada tujuan yang sampai. Melalui nyanyian, kita menaikkan suara kita dalam pujian dan doa yang kuat. Dengan pengungkapan inilah maka banyak kaum ibu menjadi pengarang lagu ketika menina bobokan anak-anaknya, tentang doa dan harapannya akan masa kini dan masa depan anak-anaknya.
  2. Nyanyian juga dapat menolong kita bertahan terhadap godaan-godaan musuh-musuh kita. Coba kita mengingat untuk mendorong kita menghafal nyanyian-nyanyian favorit kita serta mempelajari tulisan-tulisan suci yang berhubungan dengan nyanyian tersebut. Kemudian jika pikiran-pikiran yang tidak layak memasuki ingatan kita, nyanyikan sebuah nyanyian bagi diri sendiri, usirlah kejahatan dan penuhilah dengan kebaikan.
  3. Nyanyian Gereja juga merupakan pengungkapan perbuatan Tuhan yang ajaib dan cara kerja Tuhan, termasuk dalam memberikan penghukuman. Maka jika nyanyian itu sebagai ungkapan hati, berarti bernyanyi bukan hanya mulut, tapi juga hati. Demikian Daud menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan untuk pertama kali dengan menyuruh Asaf dan saudara-saudaranya menyanyikan nyanyian syukur, karena Tabut perjanjian telah tiba di Yerusalem. Daud memuji Tuhan dalam lagu syukur atas pertolongan tangan ajaib Tuhan tersebut.
  4. Saat ini kita sedang berkantate, menyanyikan nyanyian syukur sebagai ungkapan iman dan terima kasih atas kebaikan yang kita terima dalam kehidupan kita. Daud menyuruh menyanyikan syukur (ay.7) mewakili hati bangsa yang telah menikamati kebaikan Allah. Maka ketika Asaf dan suadaranya Asaf dan saudaranya, kelompok paduan suara di negeri itu yang menggunakan berbagai alat musik yang dipadu secara harmonis untuk memuji Tuhan, bernyanyi, mereka sedang mewakili setiap hati yang bersyukur atas cinta kasih dan pemeliharaan Tuhan yang diterima bangsa Israel.
  5. Apakah yang hendak dikatakan Daud dalam nyanyiannya? Dalam perikope ini dijelaskan bahwa nyanyian syukur bukan sekedar keharmonisan nada dan musik, tapi Daud hendak menggambarkan sebuah pemandangan tentang tangan ajaib Tuhan yang menolong bangsa Israel, sehingga semua suku bangsa bisa melihat gambaran tersebut. Perkenalkalah perbuatanNya di antara bangsa-bangsa (8). Nyanyian menjadi tekhnik penginjilan lewat syair dan nada, di mana di dalamnya terungkap perbuatan Tuhan. Dialah Allah yang membawa bangsa Israel dari Mesir, menolong mereka dalam peperangan dengan suku-suku bangsa dalam memasuki tanah perjanjian, Dia juga yang menuntun suku Lewi mengangkat Tabut Perjanjian sebagai lambang kehadiran Allah yang kudus di Yerusalem.
  6. Di samping itu, Daud juga mau mengungkapkan syukurnya lewat gubahan lagu dan alat musik karena pemilihan Allah padanya menjadi Raja atas bangsa Israel, bangsa pilihan Allah. Pemilihan Allah atas dirinya merupakan anugerah semata-mata, tidak ada yang dapat diandalkan, tidak fisik atau status sosial, dia tidak sekekar Saul atau saudara-saudaranya yang lain, dia adalah seorang gembala. Dia dipilih, itu hanya sebagai suatu anugerah yang patut disyukuri.
  7. Rasa syukur tidak cukup dengan nyanyian belaka, dia juga berencana mendirikan bait Allah di Yerusalem, sebab baginya kurang tepat bila dia tinggal di rumah yang terbuat dari kayu aras, tetapi tabutNya tinggal di bawah tenda (1 Taw 17,1). Daud sungguh mengalami sebuah pembaharuan budi oleh karya Allah yang dialami dalam hidupnya. Dia bernyanyi, memuji Tuhan, dia juga berencanakan mendirikan bait Allah, bait persekutuan bangsa Allah dan tempat tabut perjanjian.
  8. Pertolongan Tuhan tidak berhenti hanya pada Daud, pertolongan itu berlanjut hingga pada kehidupan kita kini dan di sini. Dia membawa kita dari dukacita ke dalam sukacita, memberi Yesus menjadi manusia, membawa kehidupan dan syalom bagi kita melalui kebangkitanNya. Tidak ada kasih yang lebih besar yang kita alami sebagai umat Tuhan selain apa yang sudah Tuhan lakukan untuk memberi kehidupan yang sejahtera bagi kita. Kasih Tuhan melampaui semua persoalan yang kita hadapi. Ketika kita merasa susah dan berbeban berat di tengah banyaknya tantangan zaman yang kita hadapi, Tuhan mengundang kita untuk datang padaNya, membawa beban kita, supaya kita diringankan memikul kuk yang ada di pundak kita. Dia menyerukan bahwa kuk itu enak dan ringan, cocok dan tepat untuk kita pikul, karena kasihNya memampukan kita, sehingga bersama kasihNya, jiwa kita mendapat kelegaan (Mat 11, 28-30).
  9. Kita berkantate, menyanyikan nyanyian baru bagi Tuhan, menggubah syair, dan memakai musik menggambarkan kasih setia Tuhan. Kantate, membawa kita pada pengalaman iman bersama cinta Tuhan, di mana kasih setiaNya tak berkesudahan dan mengikuti kita seumur hidup. Kantate, tidak sekedar saya bernyanyi sesuai partitur, tapi kehilangan nilai iman, bernyanyi saya bernyanyi secara indah, dalam ketaatan dan pertobatan untuk berubah ke arah yang baik. Kadang-kadang kita diam, tidak mengatakan apa-apa, tapi hati kita berteriak menyanyikan perbuatan Tuhan, hidup kita menyanyikan cinta kasih Tuhan, tenaga, pikiran bahkan harta kita pun kita pakai memuliakan dan mensyukuri kebaikan Tuhan.
  10. Pada minggu kantate ini, kita sedang menyanyikan nyanyian baru, tapi tidak berarti hanya orang yang pintar bernyanyi yang bisa beribadah, semua orang yang merasakan kebaikan Tuhan ikut bermegah, memuji-muji Tuhan, bermazmur atas perbuatan tangan Tuhan. Hendaklah kita mengingat-ingat perbuatanNya, Jangan melupakan kebaikanNya. Ingatlah, bahwa Tuhan telah menyalibkan semua dosa kita di tangan Yesus yang terpaku di kayu salib Golgata. Ingatlah Tuhan yang memberi kita kelegaan saat kita berbeban berat oleh berbagai persoalan hidup, Dia memberi kecerdasan pada para peneliti, sehingga boleh menemukan obat-obatan untuk memberi kesembuhan bagi yang sakit, Dia membuka peluang lewat teknologi yang semakin canggih pada umatNya supaya semakin terbuka terhadap dunia dan mengetahui banyak hal melalui media komunikasi dan infrastruktur. Dialah Allah yang menolong para ekonom mencari jalan keluar atas masalah ekonomi yang dialami dunia. Dia juga Allah yang berdaulat atas kehidupan kita, sehingga kita boleh saling menerima diantara berbagai perbedaan yang ada dalam diri manusia.
  11. Dengan kebaikan yang kita terima, kita semakin diperbaharui untuk mensyukuri cinta kasihNya. Kita tidak bernyanyi hanya dengan mulut dan musik, tapi juga dengan syukur kita lewat persembahan untuk membangun kerajaan Allah di dunia ini. Oleh karena itu, mari kita tunduk pada pemeliharaanNya, pada kemauan Tuhan atas hidup kita, untuk selalu berkarya mendatangkan kesejahteraan kota di tempat mana Tuhan membuang kita (Yer 29,7).
  12. Kantate, membawa kita pada ibadah kebenaran, yang memampukan kita melawan kekerasan dan ketidakadilan dengan cinta kasih Tuhan. Kantate, jiwa kita memuji Tuhan, kala kita mengalami kegundahan, di mana kita menikmati kehidupan yang baik bersama cinta kasih Tuhan, walau kadang kita sesaat harus menderita oleh berbagai persoalan. Datanglah pada Tuhan dengan persoalan yang kita alami, masuk pada kelegaan yang disiapkan untuk jiwa kita, sehingga kita boleh masuk pada ketaatan yang rela melayani jemaat Tuhan dengan sebuah perubahan, karena itulah nyanyian baru bagi Tuhan, hati yang rela dan pembaharuan budi oleh Roh Tuhan (Roma 12, 2). Selamat berkantate, selamat menikmati cinta kasih Tuhan, Tuhan memberkati!

1 komentar:

  1. Hi Dear...tulisannya sama dengan kotbah kami hari ini di Boeblingen...dengan lagu2 pujian yg bagus bagus...ondope hea godang ende di gareja nami on..tanda do Kantate ate...

    BalasHapus