Kamis, 14 Januari 2010

Matius 12, 46-50

"KeTuhanan Kristus"
1. Semua orang yang belajar Hukum Taurat bagian kelima yang menyatakan "Hormatilah ayah dan ibumu...." akan mengusahakan berbuat baik dan yang menyenangkan bagi orang tuanya. Maka ada istilah orang Batak yang mengatakan, orang yang melawan atau menyangkal orang tua disebut 'si Mardan'. Maka ketika Yesus berkata dalam perikope kita bahwa Ibu dan saudaraNya adalah yang melakukan kehendakNya, bisa saja bertentangan bagi Hukum Taurat kelima ini, tapi Yesus sedang bertindak dari sisi ke-Tuhan-anNya. Yesus bukan menolak Maria dan saudara-saudara sedagingNya, tapi sedang mewujudkan Firman Tuhan. Hal terbukti ketika Yesus di kayu salib, Dia memikirkan ibuNya, dengan memberi tugas pada Yohanes murid kesayanganNya untuk menjaga dan memelihara hidup Maria.
2. Di sisi lain firman ini pernah menjadi trend di beberapa aliran kristen, yang meninggalkan keluarga untuk mengikut Tuhan, seolah-olah keluarga menjadi penghalang hubungannya dengan Tuhan, sehingga menjadi memisahkan diri dari orang tua dan menentang adat dan aturan keluarga. Ke-Tuhan-an Yesus (The lordship of Christ) menegaskan bahwa beriman bukan alasan mengabaikan atau membenci orang tua. Ke-Tuhan-an Kristus sering berbenturan pada konsep budaya. Tapi Yesus tidak pernah menolak, Dia terbuka dan baik pada semua orang (Mzm 145,9a).
3. Tuhan dalam seluruh kehidupanNya tidak pernah menolak kehidupan manusia, tetapi Dia membangun persekutuan, membangun keluarga Allah (Family og God) dengan menegaskan pada murid yang mengatakan padaNya bahwa Ibu dan saudaraNya mencariNya, bahwa hubungan darah dan daging bukan fungsi sebenarNya kedatanganNya ke dunia, tetapi melampaui itu, Dia datang untuk hubungan spritual, hubungan antara Tuhan dan pengikut, maka yang menjadi bagian dari keluarga Allah adalah mereka yang mau tunduk padaNya, dia yang mau melakukan kehendakNya.
4. Cerita pendek dari pengarang terkenal Rusia, Leo Tolstoy diadaptasi menyimpulkan pekerjaan Yesus di dunia ini : "Martin seorang pri pembuat sepatu, tinggal di sebuah kota kecil. Di suatu malam, dia bermimpi dan mendengar suar yesus yang berkata akan datang berkunjung ke rumahnya besok malam. Sejak pagi harinya, Martin mempersiapkan diri menyambut Yesus yang akan mengunjunginya dengan berbenah dan menyiapkan segala sesuatu untuk diberi pada 'sang tamu'. ketika Martin sedang membersihkan rumahnya, tiba-tiba ada yang mengetok pintu rumahnya, dia bergegas dengan jantung berdebar-debar membuka pintu rumahnya dan melihat seorang pengelana berdiri kehausan dan meminta secangkir air darinya. Martin memberi dan setelah tamu itu pergi, dia meneruskan pekerjaannya. Saat dia berberes-beres sambil bertanya dalam hati, kapan Yesus datang, dia mendengar tangisan seorang anak di luar rumahnya. Dia keluar dan melihat seorang anak yang tersesat ditinggal oleh ibunya. Martin mengantar anak itu ke alamat yang diberi anak itu dan mempertemukan dengan keluarganya. setelah dia kembali ke rumah dia melihat satu bayangan di teras rumahnya. Dia tergopoh-gopoh, jangan-jangan Yesus yang sudah datang.Ketika dia tiba, dia melihat seorang ibu sedang duduk mennatinya. ibu itu menangis dan menceritakan bahwa anak sakit panas, Martin membantu merawat anak itu, mengompres dan meramu obat dan meminumkan bagi anak itu. Setelah anak itu tertidur, Martin pulang. Tiba di rumah malam sudah larut. Dia sudah kelelahan. Sambil beranjak ke tempat tidur, dia kecewa karena Yesus tak kunjung datang. Dalam tidurnya malam itu, martin bermimpi, dan mendengar Yesus dengan penuh kasih.: 'AnakKu, terimakasih untuk teh hangat tadi siang. Terimakasih untuk mengantarKu pulang. Dan terimakasih atas pertolonganmu. Aku berterimakasih sudah menerima kebaikanmu, ketika Aku menjadi tamu di rumahmu!'.
5. Cerita Tolstoy adalah pikiran Yesus tentang keluarga Allah. Bukankah Martin telah menjadi bagiab Allah dalam tindakannya dalam kepengikutan dengan melakukan kehendakNya?
6. Marilah kita menjadi keluarga Allah dengan tunduk dan mau melakukan kehendakNya, bukan sekedar kristen, tetapi kristen yang mewujudkan firman Tuhan di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar