Sabtu, 19 Desember 2009

"Anugerah Pemulihan dari Allah"

1. Nitzche pernah berkata bahwa Allah telah mati. Pernyataan ini hendak menjelaskan bahwa manusia ingin menjadi Allah, dan meniadakan kehadiran Allah dalam hidupnya. Sikap ini menjadi gamabaran sikap hidup umat Tuhan, yang sering menghujat, menghina dan meniadakan Allah dalam hidupnya. Maka ketika terjadi persoalan pelik, manusia bukan mencari Tuhan, tapi mengandalkan kekuatannya sendiri. Manusia ingin menjawab persoalannya dengan caranya sehingga terjadilah peralihan perhatian. Allah menjadi tersisih, manusia berperan kuat.
2. Ketika bangsa Israel mengalami masalah dengan asyur yang pada masa itu sangat kuat, mereka ingin menyelamatkan diri dari cengkeraman kekuasaan Asyur. Mereka bukan mengandalkan Tuhan, tapi meminta pertolongan Mesir yang dianggap mampu menolong mereka dari kekuatan Asyur. Peralihan perhatian ini membuat mereka mengkhianati Allah, mereka menjadi menyembah ilah-ilah yang dianggap sanggup membebaskan mereka. Persoalan bukan selesai, semakin pelik, karena mereka bukan menang sebaliknya mereka dibuang ke Asyur.
3. Hidup yang sulit kadang-kadang membuat kita kurang cerdas memahami kebaikan Tuhan. Membuat kita berpaling dari Tuhan. Seorang jemaat yang sakit sangat percaya kepada keahliah dunia medis, maka dia sangat tekun mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan itu tanpa mau menyimpang, seolah kekuatan ilmu pengetahuan dapat menyelamatkannya dari penyakit ganas yang ada di tubuhnya. Apakah Dia menjadi sembuh? Keuangan semakin habis. Dia beralih ke pengobatan tradisional, bahkan cenderung percaya pada pengobatan yang tidak ilmiah. Tapi sembuhkan? Apapun kekuatan di dunia tidak membebaskannya.
4. Kejahatan dan pengkhianatan kita, secara manusiawi layak dihukum, tetapi kita boleh pahami bahwa Allah tidak membalas setimpal dengan apa yang kita perbuat. Dia tidak membalas kejahatan kita, tapi menanti saat yang tepat Dia menyatakan anugerahNya ke Sion, menyatakan cinta kasihNya pada umat kesayanganNya.
5. Perikope ini adalah gambaran tentang berkat Tuhan yang akan tersedia di hari kedatanganNya memulihkan bangsa Israel. Dalam ay. 18, Tuhan menantikan waktu itu, saat umatNya juga sedang menanti kehadiran Tuhan membebaskan mereka dari keluh kesah, dari kegelapan, dari ketertindasan. Ada kaitan yang menonjol di saat dua pihak dalam suasana penantian. Satu pihak menanti untuk memulihkan bangsaNya, di pihak lain menanti dipulihkan oleh TuhanNya.
6. Memang saat umat Tuhan beralih dariNya, kasih yang sedang berlangsung tersumbat oleh pengkhianatan umat yang dikasihiNya. Dan Allah menanti pemulihan terjadi bag umatNya. Apakah yang hendak dipulihkan? Kehidupan yang tidak cerdas memahami kebaikan Tuhan. Allah ingin menyatakan bahwa Dia sangat mengasihi umatNya. Bahwa Tuhan, sungguh tidak ingin melihat umat menangis. Memang bila kita megalihkan perhati ke gunung, laut meminta pertolongan, kasih kita akan semakin dingin, hidup kita akan semain gersang. Air mata akan terus mengalir.
7. Sion yang diam di Yerusalem, tidak akan terus menangis, Tuhan akan menghapus air mata mereka. Dukacita, penderitaan akan dihapuskan, segala masalah akan diselesaiksn pada saat yang dinantikan oleh Tuhan tiba. Alasan Allah, karena Dia, sangat mengasihi dan menyanyangi mereka. Jika sebelumnya terjadi penderitaan, diberi roti dan air serba sedikit, bukan karena sumber berkat itu membenci, tetapi kasihNya ingin mendidik mereka untuk selalu bersyukur atas semua kebaikan dan pemeliharaan Tuhan atas kehidupan mereka.
8. Apakah tindakan Tuhan bagi umat yang menangis? Bagi Indonesia yang terus menerus mengalirkan air mata, bagi pribadi yang menderita, bagi Gereja yang diberlakukan dengan tidak adil. Apakah Allah berpaling dari air mata kita? Ay 18, menjelaskan Dia sangat mengasihi kita, Dia tidak pernah meninggalkan umatNya. Dalam Mazmur 23,6 dikatakan, kebaikan dan kemurahan Tuhan mengikuti aku sepanjang masa. Allah hanya menanti waktu yang tepat untuk bertindak. Tuhan berkarya, indah dan tepat pada waktunya.
9. Jika hari Tuhan yang mereka nantikan tiba, maka terjadilah pemulihan. Bangsa itu tidak hanya berpikir tentang apa yang mereka butuhkan, tetapi bagaimana hidup mereka memuliakan yang dinantikan, di mana dikatakan, para pengajar tidak lagi menyembunyikan kebaikan Tuhan, tidak menyembunyikan diri dari kebenaran. Mata bangsa itu akan terus melihat DIA yang datang, telinga mereka akan mendengar perkataanNya, perkataan yang menuntun mereka untuk mengikuti jalan Tuhan, melakukan kehendak Tuhan dalam segala situasi, baik ketika menganan maupun mengiri. Mereka juga menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya Allah mereka, menolak segala berhala, bahkan menganggap najis patung-patung yang dilapis perak dan emas, yang dibuat tangan mereka dan mereka sembah.
10. pemulihan hubungan terjadi, ketika kash karunia Allah diberi kepada orang yang tidak patut menerima. Penghargaan kepada orang yang tidak layak di hargai, pembebasan kepada yang patut dihukum, penyelamatan kepada mereka yang patut binasa. Kemurhanan Allah bersifat menyelamatkan, bukan membinasakan. Semua terjadi bukan karena kemampuan manusia berbuat baik, tapi karena Tuhan yang memberi sinar matahari dan hujan pada waktu bagi orang baik dan orang jahat.
11. Dalam pemulihan itu, mereka akan menikmati hasil ladang dan ternak yang menikmati padang rumput yang subur. Perubahan total terjadi kala penantian Tuhan dan manusia bertemu dalam hubungan pemulihan. Tiada kekurangan, air pun akan mengalir, yang bersumber dari gunung tinggi dan bukit, sungguh kegelapan akan menjadi terang benderang, karena hari itu telah tiba. Berbahagialah yang menantikanNya.
12. Masa advent adalah masa rahmat Tuhan, masa untuk kembali kepada kebenaran, kepada Allah sebagai Tuhan, satu-satunya yang patut disembah. Masa Advent saat mana anak-anak Tuhan mengandalkan Allah, dalam segala situasi.
13. Tuhan yang bangkit adalah Tuhan yang hendak menyalurkan kasihNya. Dia datang dengan prakarsa keselamatan, maka nantikan waktu Tuhan dan tidak memaksakan waktu manusia, karena Tuhan yang mengasihi kta adalah Allah yang setia dan adil, Allah yang perduli pada kehidupan kita.
14. Kiranya sukacita Advent, mengubah hidup kita makin mengarhkan padangan dan pendengaran kita pada Tuhan yang datang ke dunia menjadi manusia. Selamat Advent, selamat menanti hariNya Tuhan.
15. Sai mulak...sai mulak.ho na lao jalang i...........Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar