Jumat, 04 Maret 2011

Lukas 10, 38-42

“Yang Terbaik dan Terutama dalam Kesibukan”

1. Seorang penulis perempuan pernah berkata: “Ketika saya membaca perikope ini, saya teringat dengan kunjungan seorang pengkhotbah besar ke Gereja kami. Saat Beliau berbincang-bincang dengan beberapa majelis Gereja, saya asyik mempersiapkan menu makan siang untuk sang tamu. Suami saya beberapa kali memanggil saya saat lewat dari kelompok diskusi itu, supaya saya ikut mendengar percakapan itu, sebab belum tentu saya bisa mendengar percakapan-percakapan yang begitu indah membangun iman saya. Tapi oleh kesibukan di dapur saya tidak menghiraukan ajakan suami saya. Hasilnya, masakan saya laur biasa lezatnya, gelas-gelas saya cemerlang, tapi hati saya kosong, seolah ada yang tidak terisi’
2. Sering dalam kehidupan kita, berbagai hal yang tidak terlalu penting membatalkan hal-hal yang terpenting, sehingga memperlambat pencapaian untuk hal yang utama, hanya karena soal makan dan minum. Marta keberatan bila Maria sepertinya tidak peduli akan dirinya yang sudah pontang panting mempersiapkan makanan bersama mereka, justru Maria asyik mendengarkan Tuhan Yesus. Marta dengan blak-blakan mengingatkan Tuhan Yesus, untuk menegur Maria. Ternyata apa yang dilakuan Maria adalah juga hal yang baik. Artinya, kita dihimbau dengan perkataan Tuhan Yesus, supaya jika terjadi seperti yang dilakukan Maria, jangan bersungut-sungut atau mengajak mereka undur dalam dengar-dengar akan firman Tuhan, mari kita memperkenankan siapa melakukan yang demikian. Dalam kehidupan juga sering kita mlakukan bebagai hal yang menyibukkan diri, sampai melupakan yang utama yakni kebersamaan dengan TUHAN kita, ketergantungan kepada FirmanNya. Bukankah diminta untuk mencari Kerajaan Allah dan kebenaranNya, lalu semuanya ditambahkan (Mat 6,33)?
3. Dua bersaudari Marta dan Maria, berbeda memberi respon akan kehadiran Tuhan, yang satu benar-benar menerobos kebiasaan adat Timur untuk memperoleh bahagian yang terbaik dalam hidupnya. Sedangkan Marta dalam kesibukannya yang luar biasa, sebagai perempuan Timur yang baik, tidak dapat berlama-lama duduk mendengar Yesus, tanpa diberi suguhan untuk tamu (Tuhan).
4. Dalam hidup kita sering diperhadapkan situasi demikian. Beberapa ibu, sering gusar karena anak perempuan mereka ‘terlalu’ banyak menghabiskan waktu dengan kesibukan gereja atau pelayanan di gereja, bahkan ada yang berkata bahwa itu adalah tambahan, yang utama adalah study mereka. Itu sebabnya orang-orang Kristen dengan situasi mereka mengharapakan supaya Yesus memaklumi situasi mereka, karena ‘karier lagi naik, harap maklum Tuhan kalau tidak bisa mengikuti sermon, latihan koor, PA, dll., sebab peluang tidak datang dua kali”. Dia sebentar menyapa Tuhan, memberikan senyum, tetapi untuk memberi waktu yang berkwalitas buat Tuhan, ah.. tidak sempat, nantilah setelah pensiun. Yang sangat mengharukan, orang sibuk sudah melihat kebersamaan dengan Tuhan menjadi hal yang sia-sia, memboroskan waktu (makanya sering diminta khotbahnya, doanya, jangan panjang, lebih senang ibadah singkat, renungan singkat, doa singkat).
5. Karakter Marta lebih mendominasi hidup kita. Yesus bukan menyalahkan Marta dengan kesibukannya, yang kurang tepat adalah ketika dia meminta Yesus mengingatkan Maria agar ambil bagian dalam kesibukannya, bukan malah ‘bersenang-senang’ bersama Yesus. Marta tidak tahu, bahwa Maria mengisi jiwanya, memperbaiki karakternya dalam percakapan dengan Yesus, dan mencemerlangkan imannya, bukan memilih mencemerlangakan gelas dan piring. Anehnya, bagi orang berkarakter Marta akan melihat sikap Maria suatu keganjilan, karena itu Yesus berkata : "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (ay 41-42).
6. Yesus bukan hendak mengatakan supaya kita meninggalkan pekerjaan kita, seperti yang terjadi di beberapa aliran Kristen, yang cabut dari jabatannya untuk menjadi penginjil, tapi Yesus menhendaki keseimbangan, di mana umatNya terlebih dahulu mencari yang terpenting, terbaik dan terutama, mengisi hidupnya agar berkarakter, berintegritas dalam menjalankan tugas di tengah dunia. Ketika Marta mengutamakan makanan dan minuman, maka dia menjadi perempuan yang bersungut-sungut, tidak termotivasi menyenangkan orang yang menikmati hasil kerjanya, sebab baginya kerja menjadi beban, karena hatinya belum dipulihkan oleh Firman Tuhan. itu sebabnya seorang manta Presiden Amerika pernah berkata: Jika pagi hari saya tidak megisi hidup saya dengan firman Tuhan, maka hidup saya sepanjang hari itu menjadi sia-sia.
7. Apa yang hendak disampaikan sang presiden tersebut? Segala yang kita kerjakan akan berakhir sia-sia jika tidak diisi firman Tuhan. Saya sering melihat pemandu lagu, anggota koor, setelah mereka selesai bernyanyi, waktu pemberitaan firman keluar dari gedung gereja, ada yang ngerumpi, merokok, minum kopi, dll. Tidak berapa lama kita dengar berita, gr sm menikah ke agama lain, conduntor hamil sebelum menikah. Mengapa? Karena oleh kesibukan membuat mereka kehilangan yang terbaik dan terutama.
8. Meskipun Marta kerja keras, dan pekerjaan itu untuk menjamu/memberi sukacita bagi sesamanya, namun tanpa didahului makanan rohani, tentu iblis akan memasuki hatinya, sehingga muda terkontaminasi. Dia tidak kehilangan kesabaran melihat Maria, maka menjadi sia-sia kebaikannya. Dia cemburu Maria tidak menolongnya, membuat Yesus tidak bersimpati dengan jerih payahnya.
9. Pilihlah yang terbaik dan terutama dalam kesibukanmu, sebagai pekerja, pelayan, ibu rumah tangga atau apapun aktivitas kita, supaya kita dicerdaskan secara iman menjalani kehidupan, mengelola hati, pikiran dalam bersekutu dengan sesame. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar