Jumat, 30 Oktober 2009

Roma 3, 1-3

“Berubah Oleh Pembaharuan budi”
1. Melalui Nats Roma 12, 1-3 ini, kita diajak agar hidup sesuai dengan kehendak Tuhan dalam kemurahan yang kita terima, sehingga mampu merespon kebaikan Tuhan dengan mempersembahkan persembahahan yang hidup, yang berkenan pada Allah, yaitu tubuhmu, tempat curahan Roh Kudus, supaya kita bisa dan menjadi berbeda/tidak serupa dengan dunia ini.
2. Roma 12-16 merupakan nasihat Paulus pada jemaat Roma, di mana secara keseluruhan surat Roma menceritakan tentang Kristus sebagai kebenaran. Perikope ini diawali dengan perkataan, demi kemurahan Allah, aku menasihatkan kamu. Kemurahan Allah adalah kasih karunia yang kita terima. Allah sering menggantikan kemarahan dengan kemurahan untuk membawa kita pada jalan kebenaran.
3. Hidup kita adalah hidup yang dikasihi, hidup oleh karena kemurahan belaka. Apakah yang boleh kita lakuakan untuk merespon kebaikan Tuhan dalam hidup ini? Kita perlu membuat ibadah yang sejati, yaitu mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan pada Allah.
4. Banyak orang kristen berpikir bahwa persembahan adalah memberikan perpuluhan, persembahan syukur, dll, sehingga sering terjadi perbedaan akal budi dengan tubuh. Hati memberi, tapi tubuh berlaku bejat. Dan itu yang dikatakan seorang kristen yang menjadi ilmuwan yang sukses ketika diawancarai mengapa dia bisa sukses. Padahal dia seorang kristen yang sejati. Dia menjawab, ‘sederhana saja, kalau hari minggu, ketika saya mendengar khotbah saya melupakan bahwa saya seorang ilmuwan, kalau hari senin – sabtu, kalau saya bekerja di laboratorium ketika saya bekerja, saya melupakan saya ini seorang kristen. Beres bukan?’
5. Tapi apakah demikian kebenaran hidup kristen di tengah dunia ini? Bukan! Kapan, di mana saja kita akan tetap menunjukkan identitas kekristenan kita. Kekristenan itu full-timer, bukan part time. Jika kita menjadi kristen part time, maka akan terjadi, pada hari minggu, kita luar biasa lembutnya, baik dan manis menyapa orang, tetapi pada hari lain, dia sangat menjengkelkan bagi keluarganya, lingkungan kerja dan masyarakat. Jadi mempersembahkan tubuh adalah beribadah yang sejati (dari kata asli)
6. Perbedaan orang yang menerima kemurahan Tuhan bukan soal pakaian yang rapi dan konservatif, rambut yang rapi dan sopan, bersih dan klimis. Perbedaannya ialah kita tetap hidup dalam kesetiaan pada Tuhan di tengah kekerasan dunia ini.
7. Menurut pemikiran Charles darwin, seorang biolog kondang mengatakan bahwa hidup ini penuh dengan persaingan yang keras. Setiap makhluk harus berjuang luar biasa untuk bertahan hidup. Siapa yang kuat dia yang hidup. Maka untuk bisa survive dalam hidup ini, dunia membolehkan sikut sana sikut sini. Itu adalah perjuangan.
8. Nietzsche, seorang filsuf Jerman sangat dipengaruhi teori Darwin ini. Dia melihat, di mana-mana yang lemah di makan yang kuat. Untuk bisa bertahan hidup harus tunduk pada yang kuat. Orang miskin di Indonesia harus tunduk pada keputusan pemerintah, menerima bantuan tunai langsung untuk mempertahakan hidup beberapa saat, meski pun itu tidak membangun eksistensi kemanusiaan mereka, sebab jika mereka melawan akan dihancurkan dengan sistem politik ekonomi yang tidak mereka pahami.
9. Dan ini yang dikatakan Paulus berbeda dari dunia. Berani tampil beda, adalah anjuran yang diperintahkan Rasul Paulus di ayat 2 ini. Jelas keberanian tampil beda harus didasari oleh pola pikir yang baru, yang diperbaharui oleh Tuhan. Tampil beda, berbeda dari cara pandang dunia, di mana dosa sudah masuk ke dalam dunia (Rom 5:12). Jadi orang kristen perlu mengisi hidup dengan benar dan cerdas, agar mampu mengkritisi dan menyikapi persoalan hidup dengan kuat. Memang banyak orang mengatakan itu kebodohan, tidak apa-apa, bukankah salib itu disebut sebagai kebodahan, tetapi kristus harus melaluinya untuk keselamatan manusia? Demi kemurahanNya, Dia disebut bodoh?
10. Kita boleh mengangkat Daniel sebagai contoh. Dia tinggal di istana raja yang tidak seiman dengan dia. Dia dikelilingi pegawai istana yang membencinya karena dia berbeda dengan dunia ini. Meski banyak yang mengincarnya untuk mencari kesalahannya, tapi dia menunjukkan kesetian pada Tuhan dan kerja keras pada pekerjaannya on duty. Disiplin dan bertangung jawab secara tugas.
11. Memang banyak orang meragukan, dapat sukses dengan berlaku jujur dan benar apalagi dalam usaha dagang atau bisnis. Kalau kita jujur kita akan bangkrut. Itu prinsip orang kristen yang menjadi pengusaha. Tapi apakah benar demikian? Seorang pengusaha sukses pernah bersaksi, dia pernah kalah tender untuk penggalian tambang berlian di martapura, kalimantan. Dia harus berjuang untuk bisa bangun dari keterpurukannya. Dia meminjam uang membayar para karyawan dan memulihkan perusahaan, karena uang mereka sudah sempat masuk dalam pengurusan penggalian. Tapi berkat ketekunan dalam doa, dan kerja keras serta on duty dalam tugas, di luar perhitungannya, dia menerima tugas untuk meneruskan proyek penggalian tambang berlian di mertapura. Karena sesuai denga proposal, dia yang layak menerima tugas itu.
12. Itu yang dikatakan Pdt. Dr Eka Darmaputra, tunjukkanlah nilai lebih kita sebagai kristen, bukan hanya dengan hasilnya, tetapi juga dengan caranya. Hasil memuaskan dengan cara yang sehat dan bersih. Iman dan akal sehat.
13. Maka jangan serupa dengan dunia ini, adalah nasihat agar kita jangan oleh belaian dunia ini masuk pada pengaruhnya yang kotor dan jahat, di mana di dunia ini penuh dengan pergolakan, dosa dan pemberontakan. Tapi bukan juga mengasingkan diri dari dunia ini, atau keluar dari dunia ini. Doa yesus dalam Yoh 17,15 dikatakan, ‘Aku tidak meminta supaya Engkau mengambil mereka dari dunia...’ Hidup di dunia, tapi dengan cara pandang yang berbeda dengan dunia ini. Kalau dunia berkata, hotel yang baik harus ada perempuannya, tetapi orang kristen sudah membuktikan bahwa mitos itu harus dihapus dengan pelayanan yang baik kreatif dan innovatif. Pelayanan yang berbeda dari dunia, tapi memuaskan konsumen.
14. Biar pun seluruh indonesia KKN, tiak perlu kita menyesuaikan diri sistim dunia ini, karena ada orang kristen yang sukses dalam karir dan jabatan, walaupun dia tidak menyogok untuk mendapat jabatan. Memang itu sulit, tapi kita harus berjuang dalam hidup ini dengan keyakinan bahwa Roh Tuhan yang turun ke dunia ini, bukan sekedar menunjukkan kemaha kuasaan Allah, tetapi menuntun, mengajar dan membimbing kita untuk cerdas, beriman dan berakal di dunia yang penuh kesesakan bagi umat Tuhan.
15. Saat ini, kita diajak untuk memperbaharui budi. Be transformed. Berubah bukan karena kekuatan kita, tapi itu bagian dari pekerjaan Roh Tuhan yang ada di dalam kita. Dia menarik kita dari yang negatif ke arah yang positif. Hidup dalam pengawasan Roh Kudus dan masuk dalam dunia yang tidak berubah secara rohani. Kita berubah dari sifat yang duniawi, menjadi esensi yang dikendaki Tuhan, di mana perubahan itu bukan soal penampilan luar tetapi berhubungan dengan pertobatan.
16. Hidup adalah karena kasih karunia belaka, kita tidak perlu terlalu melambung, mencapai sesuatu yang jauh di luar kemampuan kita, bila kita hanya memikirkan yang terlalu tinggi, sehingga tidak melakukan sesuai dengan talenta yang kita miliki. Padahal untuk masing-masing orang, Tuhan memberi talenta dan kemampuan. Jika talena itu kita asah dan kembangkan, maka kita akan kuat dan bertahan dalam dunia yang penuh pergolakan ini.
17. Menjadi kristen perlu kerendahan hati, sehingga kuat menghadapi kegagalan. Tapi bukan menjadi tidak berbuat apa-apa. Keanggotaan kita terwujud dari karunia yang kita miliki. Berbagi tugas. Karunia bukan membangun hubungan hanya dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama untuk masuk dalam ibadah yang benar.
18. Karunia bisa membahayakan, karena bisa terjadi penonjolan diri. Hanya kasih lah yang mencegah terjadinya kesombongan. Maka mengakhiri perikope ini, Paulus menasihati untuk saling mengasihi, dengan berlaku baik dan menjauhi yang jahat. Kasih itu adalah agape, bukan kepura-puraan. Kasih kekristenan adalah cerminan kristus yang datang di dunia yang jahat ini. Kita menjadi kuat, dengan bersenjatakan kasih dalam melawan kejahatan (hanya 15 menit kuat seseorang marah, kalau kita tidak menanggapi, dia akan melebur).
19. Alamat kasih itu adalah semua orang. Bukan hanya kristen, sebab Kristus datang untuk semua orang. Penghormatan bukan untuk yang kuat, taoi kita seperti bekejar-kejaran menghormati sesama kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar