Sabtu, 25 Desember 2010

Matius 2, 13-18

"Ktundukan pada Kemauan Tuhan"

1. Ada suatu kekuatan dalam diri manusia mempertahan secara kuat apa yang dia miliki, seperti jabatan, kekuasaan dan kekayaan. Sikap ini disebut sikap posesif. Maka ketika ada yang menggeser kekuasaannya, kebengisan, murka dan kemarahan akan meluap dari dirinya, bahkan siap membunuh dan menumpahkan darah. Hal ini yang terjadi pada Raja Herodes saat didengarnya dari orang majus bahwa telah lahir seorang Raja.
2. Mengapakah Herodes begitu posesif untuk seorang bayi? Seandaianya berita itu benar, bukankah dia sudah tua dan jangan-jangan bayi untuk mencapai takhta itu Herodes telah mati? Bukan hal yang tidak wajar kemurkaan muncul hanya karena kelahiran seorang Bayi di Yehuda? Apakah alasan Herodes murka?
3. Menurut ahli bahwa orang majus yang disebut suku magi adalah sekelompok cendikiawan Timur yang juga punya keahlian menafsir, dan menyihir. Kelompok ini tidak akan pernah menerima dan menyembah seorang raja jika tidak berasal dari kelompok/suku mereka. Hal ini tentu menunjukkan bahwa Raja yang datang itu, bukan hanya Raja untuk Yehuda, tapi sangat besar kuasa, terbukti suku eksklusif dan tidak mau terbuka, seperti orang majus datang dari untuk melihat dan menyebah bayi tersebut. Hal ini yang mengejutkan Herodes hingga memunculkan sikap posesif yang berlebihan, sikap yang tak terkendali sebab setelah orang majus itu pergi untuk meneruskan perjalanan , mencari Yesus, sementara Herodes membunuh setiap batita laki-laki yang ada Bethlehem dan sekitarnya.
4. Ada dua respon manusia dalam menyambut kedatangan Yesus, yaitu yang pertama: orang majus menyembah dan memberi persembahan, para malak bernyanyi dan gembala memuji. Kedua respon manusia duniawi, yaitu dengan meminimalkan berita kelahiran Yesus, di mana Herodes membunuh setiap bayi laki-laki berumur 2 tahun ke bawah. Sikap posesif hanya karena ingin mempertahankan kekuaasaannya.
5. Tapi apakah rencana jahat Herodes tercapai? Ketika Allah merencanakan suatu kebaikan untuk dunia, maka yang terjadi adalah kebaikan itu. Tidak ada kekuatan apapun di atas bumi ini yang sanggup merusak rencana Allah bahkan Herodes, yang memiliki wilayah kekuasan yang luas di seluruh Yudea. Kebusukan motivasi Herodes sudah Tuhan ketahui, sehingga Ia menyuruh para orang majus untuk tidak kembali kepada Herodes (ay. 12) dan memang benar Herodes memang bermotivasi busuk ingin menyingkirkan Mesias, karena kehadiran Mesias bisa menganggu otoritasnya sebagai raja Yudea. Demi mencapai tujuannya, ia memerintahkan membunuh semua anak di bawah umur 2 tahun di Betlehem (ay. 16-18).Sebelum rencana Herodes terlaksana, malaikat Tuhan datang ke mimpi Yusuf, supaya bangun dan membawa Yesus serta ibunya menyingkir ke Mesir. Allah mengutus malak surga menyampaikan berita bahwa keselamatan dunia harus terjadi, dengan bangunnya Yusus dan membawa anak itu bersama ibunya ke mesir.
6. Mengapa ke Mesir? pemenuhan akan apa yang sudah lama direncanakan oleh Tuhan, seperti: 'dari Mesir Kupanggil AnakKu', sebab Dia Tuhan bukan saja pernah memanggil Anak kesayanganNya dari Mesir, Dia pun pernah memanggil anak-anak Israel pulang kembali dari Mesir menuju tanah terjanji; Semuanya bukan terjadi secara kebetulan, melainkan memang rencana Tuhan yang dikenakan pada sejarah manusia.
7. Mendengar permintaan 'bangunlah dan ambilah Anak serta ibuNya', 'bangunlah Yusuf, diambilnya Anak itu serta ibuNya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana sampai Herodes mati'. Memang tidak disebutkan berapa lama mereka dalam pengungsian Mesir, yang jelas memang sampai 'mereka yang hendak membunuh Anak itu, mati'.
8. Semenjak lahir dan masa kecilNya memang Yesus tidak ditampakkan kemegahan dan keagunganNya, Dia hanya di-palung-kan di sebuah kandang, dan kini Dia malahan dikejar-kejar, dimasukan dalam DPO (Daftar Pencarian Orang), dijadikan buron! Penyelesaiannya: Dia harus diungsikan! Dia Yesus harus diungsikan, guna memenuhi kemauan Tuhan Allah dan bukan kemauan dan tuntutan manusia.
9. Secara psikologis, orang yang bertumbuh di pengungsian akan mengalami ketidak stabilan jiwa, rasa khawatir dan takut yang berlebihan, takut diusir, takut tidak diberi makan dan takut diberlakukan dengan tidak adil, maka biasanya orang yang pernah di pengungsian, dia ingin memiliki kenyamanan. Itu sebab pernah ada kesaksian seorang anak yang tinggal di camp pengungsian. Dia telah makan, tapi dia tidak bisa tidur pada malam harinya, setelah ditanya dia mengatakan ingin memegang sepotong roti di tangan. Setelah roti itu dipegang, dia baru bisa tidur nyenyak, ternyata, dengan sepotong roti dia merasa aman, bahwa besok dia pasti makan. Dia tidak dapat menjamin hari esok tanpa sepotong roti.
10. Orang baru pulang dari pengungsian sangat membutuhkan psikolog untuk menenangkan jiwanya, bahwa dia terjamin, bahwa dia akan merasa nyaman kembali ke daerahnya. Itu sebabnya, banyak orang Poso, ambon dan Timtim yang mengalami penyakit traumatik, mereka tidak mau pulang ke kampung halaman, karena kampung halaman adalah perang, ketidak adilan, lapar dan rasa takut, maka rasa takut yang berlebihan membuat mereka menjadi lebih aman di rantau walaupun rumah mereka, pekerjaan mereka di sana. Yesus mengisi masa kecilnya dengan hidup di pengunsian. Dia bertumbuh pada masa kanak-kanak di pengungsian Mesir, dan berakhir setelah Herodes Agung, orang yang berencana membunuhNya, mati. Dia tidak mengalami traumatik, jika kita membaca ayat berikutnya dia bersama ibunya dibawa Yusuf kembali ke Mesir. Artinya, setiap kali kita mengikuti kemauan Tuhan, pasti ada jalan keluar untuk persoalan yang kita hadapai, sebaliknya jika kita tunduk kepada kemauan manusia, kita mengalami kemuduran, sebab murka dan kemarahan menguasai hidup kita, sebagaimana yang terjadi pada Herodes, yang membunuh anak-anak 2 tahun ke bawah setelah mendengar berita kelahiran Yesus. Dia mati rasa, walau ratap para ibu atas putra mereka bergema di setiap sudut kota Bethlehem dan sekitarnya. Dia tidak perduli tentang hati ibu. Sehingga terpenuhilah firman Tuhan yang berkata: "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.’ (Yeremia 31,15). ).
11. Tindakan raja Herodes Agung yang ingin membunuh bayi Yesus dan juga pembunuhan terhadap bayi-bayi di Betlehem mengingatkan kita kepada tindakan Firaun yang ingin memusnahkan bayi laki-laki Israel. Para bidan Mesir diperintahkan oleh Firaun untuk membunuh semua anak bayi laki-laki yang baru saja dilahirkan oleh wanita Israel (Kel. 1:16). Sehingga ketika Musa lahir oleh orang-tuanya yaitu Amran dan Yekhobed dari suku Lewi segera disembunyikan agar dapat terhindar dari pembunuhan dari Firaun (Kel. 2:1-2). Dalam kisah di kitab Keluaran dan Injil Matius pada hakikatnya mau menunjukkan bahwa terdapat persamaan antara Herodes Agung dengan Firaun. Mereka berdua merupakan representasi dari kuasa kegelapan yang ingin menghancurkan kehidupan dan karya keselamatan Allah.
12. Terkadang kita berpikir, bahwa kita telah mengikut Yesus dan menerima Dia yang lahir sebagai Tuhan dan Juruslamat kita. Namun ada banyak pergumulan yang kita alami, palungan, pengungsian, kadang domba. Apakah keluarga kudus, pribadi kudus harus selalu menderita, sebagaimana pengalaman Yusuf dan Maria dengan kelahiran Yesus yang di kandung dari Roh Kudus?
13. Mungkin kita punya banyak persoalan hidup, namun jangan kita terlalu curiga menjalani hidup, sehingga menjadi posesif, curiga bahwa apa yang kita miliki direbut atas digeser. Jangan kita menghalalkan segala cara hanya karena ingin mempertahankan apa yang bisa binasa, tapi baiklah kita menjadi orang majus, yang merendahkan hati, merendahkan kecendikiawanannya, bahkan eksklusifisme mereka karena melihat bintang Allah, bintang petunjuk membawa mereka ke kandang domba bahwa Raja dunia telah lahir di sana.
14. Mari pada natal ini kita tunduk pada kemauan Tuhan, seperti Yusuf membawa Yesus dan ibunya mengungsi, bukan kepada kemauan manusia, yang bisa menghancurkan dan merugikan orang lain. Bayangkan, seorang perempuan yang baru melahirkan, yang membutuhkan pemulihan, yang rentan dengan pendarahan harus berjalan ke Mesir untuk menuruti kemauan Allah. Maria tidak memikirkan kepentingan dirinya, karena percaya kepada petunjuk Malaikat Allah yang menyuruh mereka pergi ke luar dari Bethlehem. Dengan kondisi yang sangat lemah Maria, bayi Yesus dan Yusuf harus segera melarikan diri malam itu juga mengungsi ke Mesir. Mereka harus melakukan perjalanan jauh yang sangat sulit dan berat karena mereka harus melewati padang gurun yang di waktu malam sangat dingin, siang hari sangat terik. Mereka melarikan dari bahaya penangkapan dan pembunuhan dari raja Herodes, tapi dalam pelarian ke Mesir mereka juga harus menghadapi bahaya kematian yang sangat mengerikan khususnya saat mereka harus melewati padang gurun.
15. Natal mengingatkan kita agar tidak mengorbankan orang lain demi kepentingan diri sendiri, jangan membunuh hidup, karier dan karakter orang lain supaya kita bertahan untuk hal yang duniawi. Amin.

Sabtu, 18 Desember 2010

Zefania 3, 9-13

“Hari Rahmat Tuhan Telah Tiba”

1. Penghukuman yang telah dinyatakan akan menimpa manusia, akan berakhir dengan datangnya rahmat Tuhan. Zefania datang ke tengah bangsa mengummkan bahwa berkat besar akan meliputi seluruh bangsa. Bangsa yang harusnya di hukum akan menerima kasih Tuhan dengan perubahan yang besar; perubahan karakter umat yang akan akan terjadi. Lidah yang biasa menghujat akan menyerukan nama Tuhan. Allah akan memberi rahmatNya, bukan saja untuk Yahudi tapi melebar sampai pada bangsa-bangsa dunia. Inilah rencana Allah atas dunia yang dinyatakan Zefania, di mana Tuhan datang pada umat, dan umat mematuhi Allah. Penyataan ini memberi harapan bagi umat yang memotivasi semua bangsa untuk semakin taat dan mendorong para hambaNya menyuarakan kebenaran agar semua bangsa mematuhi firmanNya, setia menanti janjiNya.
2. Allah adalah setia pada janjiNya, maka kita juga setia menaati firmanNya. Janji Allah akan memulihkan kehidupan umatNya. Dia akan datang membawa rahmat besar, maka sebelum janji itu nyata; Allah membuat pemurnian. Suatu sinyal perubahan besar dalam waktu yang ditentukan akan terjadi. Zefania memfokuskan nubuatnya pada perubahan bangsa-bangsa, di mana janji Allah akan terjadi; kesengsaraan diubah menjadi sukacita/kegembiraan; Allah berjanji memberikan bibir bangsa di dunia akan berbicara tentang kebenaran dan rahmat daripada kebohongan dan hal-hal najis (ay 9, lih. Yes 6:5-7.). Bibir bangsa tidak hanya alat mengatakan bahasa tapi sudah melampaui fungsi bibir untuk berbicara, yaitu bibir yang mampu menggambarkan dan melibatkan kemurnian hati. Artinya, Tuhan akan mempengaruhi hati manusia untuk berubah, sehingga organ tubuhpun menggambarkan sikap yang memuliakan Tuhan serta melibatkan iman dalam setiap sikap. Suatu perubahan yang membawa semua manusia menyembah Tuhan, sebagai Tuhan dan juruslamat. (Kej 4,26); melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, sehingga tercipta ‘keluarga Allah’ (family of GOD). Pada awal perjanjian ini semua bangsa di bumi akan percaya pada Tuhan dalam diri Yesus Kristus (bnd Mat 25,31-46).
3. Permunian Israel akan mempengaruhi bangsa-bangsa dari berbagai penjuru (ay. 10-13). Umat Tuhan yang menyebar akan membawa hati yang tulus dan persembahan syukur bagi Dia yang mengubah penderitaan menjadi sukacita. Bangsa-bangsa dari berbagai penjuru akan menghias ibadah dengan pujian dan ucapan syukur, umat dari berbagai sudut bumi akan dipersatukan di kota Allah. Di pusat pemujian itu, semua lidah mengaku, Yesus adalah Tuhan dan Raja. Peristiwa ini adalah implikasi orang Yahusi datang ke Yerusalem, di kota Tuhan itu, Dia akan tinggal bersama umatNya, (ul 30,1-10; Yes 66,18+20). Pada hari itu (ay. 11), menjadi hari berkat, di mana rahmat Tuhan meliputi bangsa, penghukuman tidak menimpa bangsa oleh kasih setia Tuhan yang besar.
4. Ay. 11 menekankan bahwa pendengar nubuatan Zefanya tidak lagi merasa malu lagi atas pembrontakan mereka pada masa yang lewat, sebab nubuatan itu telah mengarahkan mereka menerima pengampun Tuhan, di mana akan datang rahmatNya meliputi mereka. Mereka tidak akan dihukum lagi, karena Tuhan telah menghapus semua pelanggaran mereka (Yeh 20,34-38; mat 25, 1-13). Dengan demikian bangsa yang telah menerima pengampunan tidak akan sombong lagi, bibir mereka tidak akan mengatakan hal-hal najis, tapi berubah ucapan menjadi memuliakan Tuhan. Di gunungNya yang kudus, akan terdengar sorak-sorai orang yang dibenarkan Tuhan. Kesadaran telah tiba oleh kasih setiaNya, sekaligus menyadarkan mereka untuk malu berbuat dosa dan hidup dengan rendah hati.
5. Bangsa yang diselamatkan Tuhan akan merendahkan hatinya (ay.12), dengan terus menerus mencari Tuhan sebagai pelindung mereka. Karakter terbalik terjadi, kesombongan diubah oleh kasih Tuhan menjadi rendah hati. Maka orang yang menerima keselamatan dan menanti (beradvent) janji Tuhan akan rahmatNya, tidak akan mengandalkan diri dan menganggap diri lebih baik dari orang. Kesadaran bertumbuh, bahwa cinta kasih Tuhan mengarahkan hati manusia untuk bersikap tulus dan rela menaati Tuhan dan mengimplikasikannya melalui sikap yang saling menerima, terbuka dan mengampuni.
6. Kerendahan hati juga akan membuat manusia tidak lagi menyembah berhala, tapi sungguh-sungguh menyadari bahwa Tuhan lah sumber berkat dan karunia dalam hidup umatNya. Dengan mencari Tuhan suatu indikasi kerendahan hati, tidak menunjukkan diri sebagai kekuatan dan kebenaran. Mencari Tuhan, akan menghilangkan kebohongan, penipuan dan praktek kejahatan lainnya dari diri manusia. Mereka yang diselamatkan akan menyerupai kawanan domba di rumput perdamaian dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggu mereka (cf. Ps 23;.. Mic 4:4).
7. Pada advent ke-4 ini kita juga sedang menantikan janji keselamatan dan rahmat Tuhan yang akan meliputi umatNya. Tidak ada lagi penghukuman oleh kesetiaan Tuhan, tapi sekaligus mendorong kita untuk menaati firmanNya, tunduk pada kehendakNya dan bertekun mengikutiNya. Janji Tuhan mengubah kita dari sengsara masuk ke dalam sukacita di dalam Kristus, mengubah kita dari angkuh, sombong menjadi rendah hati, sehingga bibir kita tidak lagi memuliakan diri, tetapi memuliakan Nama Tuhan, sehingga semua lutut datang menyembah Tuhan dengan penyembahan yang sungguh-sungguh, dari hati yang tulus untuk berbakti kepada Tuhan. Aktivitas gereja kita murni melayani dan menyembah Tuhan, bukan mencari keuntungan diri, memakai gereja sebagai alat kemuliaan pribadi. Akhirnya, di advent ke – 4 ini mari kita menanti Tuhan yang kedua kalinya sambil tekun melakukan kebaikan yang terpancar dari bibir yang mengucapkan perdamaian, sukacita dan kabar baik. Amin.

Selasa, 14 Desember 2010

Tta

Tata Ibadah Akhir Tahun
HKBP DEPOK I, Resort Depok
Jumat, 31 Desember 2010
01. Kata Pembukaan
Hari ini kita telah memasuki akhir tahun 2010. Kita patut bersyukur atas semua campur tangan dan perbuatan Tuhan menghantar kita sampai akhir tahun ini, dengan pengharapan akan memasuki tahun 2011. selama tahun 2010, melimpah berkat Tuhan pada kita, walau tidak dapat kita pungkiri, bahwa banyak pengalaman pahit juga menyertai perjalanan kita, seperti bencana alam yang silih berganti, kekerasan di tengah masyarakat, Gereja dan rumah Tangga, krisis ekonomi yang berkesinambungan, bahkan krisis kepercayaan kepada pemimpin bangsa dan gereja. Hari ini kita melihat dan merasakan bahwa Tuhan menyatakan kasih setiaNya pada kita, khususnya jemaat HKBP Depok I, dengan perjalanan Gereja yang penuh damai sejahterah, diberi kesehatan, rejeki dan anak-cucu yang baik. Untuk itu, mari kita persiapkan hati dan pikiran kita, memasuki ibadah akhir tahun dengan berdoa dalam hati masing-masing.
- Saat Teduh – diiringin Musik KJ No. 326

02. Bernyanyi KJ No. 3,1-2
1). Kami Puji dengan riang, dikau Allah yang besar; bagai bunga t’rima siang, hati kamipun mekar. Kabut dosa dan derita, kebimbangan, t’lah lenyap. Sumber suka yang abad, b’ri sinarMu menyerap
-Jemaat berdiri-
2). Kau memb’ri, Kau mengampuni, Kau limpahkan rahmatMu. Sumber air, hidup ria, lautan kasih dan restu. Yang mau hidup dalam kasih. Kau jadikan milikMu. Agar kami menyanyangi, meneladan kasihMu.

03. Votum Introitus
L : Di dalam Nama Allah Bapa yang menciptakan langit dan bumi, Dan Nama Yesus Kristus, yang menebus dosa dunia, serta Roh kudus yang memelihara kehidupan.
J : Amin.
L : Hari-hari sudah berlalu, dan tahun kita telah berakhir, tapi hari Tuhan terus berjalan, sampai maranatha yang kedua, sebab itu berjaga-jalalah, peliharalah imanmu, sebab ujian akan imanmu itu akan menghasilkan ketekunan.
J : Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. L : Ya Tuhan, Engkaulah Allah kami, sejak awal sampai akhir, Allah alpha dan omega. Allah yang mengawali dan mengakhiri, Allah hari ini dan yang akan datang, penguasa atas langit dan bumi, Allah yang perkasa, Haleluya
J : Haleluya... haleluya...haleluya...
P : Kita berdoa: Ya Tuhan, Maha Pengasih, sumber kemuliaan dan sukacita kami. Kami bersyukur atas kasih setiaMu, menyertai langkah kami sepanjang tahun 2010 ini.
J : Pada akhir tahun ini, kami datang bersembah sujud ke hadiratMu yang kudus, mengingat kasih setiaMu yang besar dalam memelihara hidup kami.
L : Engkau menyertai kami dalam pekerjaan, memberi kesehatan, mencukupkan kebutuhan, dan menuntun arah langkah kami, sehingga selamat sampai saat ini.
J : Kasihani kami ya Tuhan, layakkan kami juga memasuki tahun yang akan datang, tahun jubileum HKBP, tahun yang hanya beberapa jam lagi di hadapan kami.
L : Kami sering mendukakan hatiMu ya, Tuhan, dengan sikap, perkataan dan perbuatan kami yang melukai hatiMu di sepanjang tahun ini.
J : Kasihani kami ya, Tuhan. Jangan tebang pohon yang belum berbuah ini, jangan buang kami dari hadapanMu, jika belum ada buah yang benar kami persembahkan padaMu.
L : Syukur kepadaMu, Tuhan sebab kasih setiaMu melampaui kesalahan kami, cintaMu, menutupi dosa kami, sehingga kami layak berseru:
Semua : Mengandalkan kasihMu, kami layak berharap memasuki tahun 2011, serta mengimani, penyertaanMu, sebagaimana yang sudah kami terima sepanjang tahun 2010 ini,
L : Kami berdoa dalam satu Nama yang Kudus, Nama Yesus Kristus, Penjamin hidup kami,
L+J : A m i n
- duduk -
04. Bernyanyi KJ No 440,1-2
1). Di badai topan dunia, Tuhanlah perlindunganmu; kendati goncang dunia, Tuhanlah perlindunganMu.
Reff: Ya, Yesus gunung batu di dunia, di dunia, di dunia. Ya Yesus gunung batu di dunia, tempat berlindung yang teguh.
2). Baik siang maupun malam g’lap, Tuhanlah perlindunganmu; niscaya takutmu lenyap, Tuhanlah perlindunganmu!
Reff: Ya Yesus, gunung batu di dunia.....
05. Epistel : Wahyu 2, 1-7
L :"Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
J : Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.
P : Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.
J : Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
P : Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.
J : Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubenci.
Semua : Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah."
L : Berbahagialah orang yang mendengar Firman Tuhan, serta melakukannya,
J : Amin.

06. Koor

07. Bernyanyi KJ No. 446,1+4
1). Setialah... kepada Tuhanmu, hai kawan yang penat. Setialah... sokonganNya tentu di jalan yang berat. Kan datang Raja yang berjaya, menolong orang yang percaya,.. setialah!
-Jemaat Berdiri-
4). Setialah... kepada yang menang, meski maut kau tempuh. Setialah... sehabis berperang terima upahmu! Mahkota hidup diberiNya; kau masuk dalam t’rang ceria. Setialah!

08. Renungan dan Janji Akhir Tahun
L : Tahun 2010, HKBP menetapkan sebagai tahun penatalayanan, menata struktur, sistim, administrasi, keuangan dan invetaris jemaat, dari tingkat jemaat hingga pusat, supaya menjadi gereja yang ‘rapi dan tersusun’. Kita mencatat, pada tahun penatalayanan ini, semakin meningkat kemampuan masyarakat dalam ilmu pengetahuan, tekhnologi informatika, serta adanya, persaingan yang semakin ketat, maka HKBP perlu membenahi diri menjadi jemaat yang visoner dan bermisi mengembangkan kerajaan Allah secara rapi dan tersusun menyambut tahun jubileum, tahun di mana semua warga HKBP boleh bersorak-sorai merayakan kebaikan Tuhan atas perjalanan HKBP selama 150 tahun, setelah membangun persekutuan, bersaksi ke dunia, dan mensejahterakan dunia dan jemaat.
J : Tuhan pada tahun ini, kami mengalami duka, baik secara personal, maupun seluruh bangsa, dengan banjir bandang di Wasior, Papua Barat, Tsunami di Mentawai, sumatera Barat dan letusan Gunung Merapi, di Magelang, Jawa Tengah. Banyaknya orang-orang yang menganggap diri lebih baik dari yang lain, sehingga menganggu dan menggusur ibadah kami kepadaMu, seperti di HKBP Sosa, Tapanuli Selatan, HKBP Ciketing, Bekasi Timur, HKBP Rancaekek, Bandung, dan di berbagai tempat di Negara kami. Kami gagal mewujudkan kebenaran, di mana banyak terlibat umat kristen dalam ketidakbenaran hukum, ekonomi, sosial dan pengrusakan alam. HKBP semakin lemah memperjuangkan kebebasannya sebagai umat pilihanMu, di tengah negara yang semakin menekan hak beribadah umatMu.
L : Jemaat yang dikasihi Yesus! Kesusahan dan kesulitan akan datang silih berganti, mengancam hidup orang percaya. Tapi Kristus yang sudah mengangkatmu, dari jurang maut, takkan melepaskanmu, sendiri dan tak berdaya, Dia setia memelihara, menjaga hidup umatNya. Dia yang berkata: ‘Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu
J : Syukur kepada Tuhan, yang sudah melawat umatNya, yang memberi kelegaan saat letih dan berbeban, yang menjamin masa depan umatNya, dengan anugerahNya. Aku akan mengasihi Tuhan, dengan segenap hati, kekuatan, pikiran dan jiwaku, Hosianna...
L : Walau berbagai kesusahan menghadang kami tahun 2010 ini, kami tidak takut dan gentar, sebab Tuhan menyertai kami. Kami merasakan bahwa anugerah Tuhan lebih besar dari persoalan hidup yang kami alami. Maka saat, menjelang tahun 2011, kami berjanji kepadaMu :
J : Bernyanyi KJ No.369a, 1: Ya, Yesus, kuberjanji, setia padaMu; kupinta Kau selalu, dekat ya Tuhanku! Di kancah pergumulan, jalanku tersesat, kar’na Engkau temanku, pemimpin terdekat.
L : Tahun 2011, HKBP akan merayakan jubileum 150 tahun. Seluruh jemaat HKBP akan ber tahun jobel, tahun pembebasan, tahun sorak-sorai. Itu semua karena kebaikan Tuhan, maka saat ini kami berjanji:
J : "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."
L : Tuhan: kami serahkan hidup kami pada pemeliharaan Tuhan, supaya kami boleh berjalan sesuai dengan kehendakMu dan firman kebenaranMu.
J : (Menyanyikan KJ No 369a, 2): Dekaplah aku, Tuhan, di ribut dunia, penuh kilauan hampa dan ribut dunia. Di dalam dan di luar si jahat mendesak. Perisai lawan dosa, ya Tuhan, Kau tetap.
09. Koor
10. Bernyanyi KJ No. 300, 3 (jemaat berdiri)
3). Aku sadari, bahwa aku ini, makhluk terhina yang telah Kau pilih. Itu semua, murahMu belaka, yang tak tertara.
11. Pengakuan Iman Rasuli
L : Marilah kita bersama-sama mengaku Iman percaya kita, sebagaimana teman-teman seiman di seluruh dunia, kita bersama-sama, mengucapkannya:
J : Aku percaya... dst

12. Koor

13. Bernyanyi KJ no. 370, 1-2
1). ‘Ku mau berjalan dengan jurus’lamatku, di lembah berbunga dan berair sejuk. Ya, kemana juga aku mau mengikutNya, sampai aku tiba di neg’ri baka.
Reff: Ikut..ikut...ikut Tuhan Yesus, ‘kutetap mendengar dan mengikutNya. Ikut... ikut...ikut Tuhan Yesus, ya, kemana juga ‘ku mengikutNya.
2). ‘Ku mau berjalan dengan jurus’lamatku, di lembah gelap, di badai yang menderu. Aku takkan takut di bahaya apapun, bila ku dibimbing tangan Tuhanku. Reff: Ikut...ikut... dst

14. Berich ( Berita ‘jujur taon’) 2010

15. Bernyanyi KJ No.263, 1
1). Yang t'lah menang disambut di firdaus; dan makan buah pohon alhayat. Tak lagi ingat dukaatau maut; Kristus yang hidup Tuhannya tetap. Ia alami nikmat sorgawi dan merasai kasih kekal dan merasai kasih kekal.

16. Laporan Keuangan/Inventaris Jemaat 2010

17. Bernyanyi KJ No. 332, 1
1). Kekuatan serta penghiburan, diberikan Tuhan padaku. Tiap hari aku dibimbingNya, tiap jam dihibur hatiku. Dan sesuai dengan hikmat Tuhan, ‘ku dibrikan apa yang perlu. Suka dan derita bergantian, memperkuat imanku.

18. Kata-kata sambutan mewakili Jemaat dan Parhalado

19. Bernyanyi KJ No. 441, 1
1). ‘Kuingin menyerahkan... seluruh hidupku. Sekalipun tak layak, kepada Tuhanku. Kubunuh keinginan, dan hasrat hatiku. Supaya hanya Tuhan, mengisi hidupku.

20. Doa Syafaat

21.Bernyanyi KJ No. 289, 1... (Persembahan 1 a+b)
1). Tuhan pencipta semesta, Kaulah yang Maha mulia; sungguh besar karunia, yang Kau beri.
-Musik...-
2). KasihMu nyata terjelma, di sinar surya yang cerah, di sawah dan tuaiannya, yang Kau beri.
- Musik...-
3) Puji syukur terimalah, atas berkat anugerah, di rumah yang sejahtera, yang Kau beri.
-Musik...-
4). Kau merelakan PutraMu, supaya dunia di tebus; dengannya kurnia penuh, t’lah Kau beri.
-Musik...-
5). Kau mencurahkan Roh kudus, dengan segala yang perlu; hidup, kuasa, kasihMu, Engkau beri.
-Musik...-
6). Tidak terbatas kurnia, ampunan dosa dunia; dan pengharapan yang baka, yang Kau beri.
-Musik...-
7). Hilangkan harta yang fana, yang kami cari hanyalah, harta sorgawi yang baka, yang Kau beri.
-Musik...-
8). Pemb’rian kami selamanya, dari tanganMu, asalnya; yang Kau terima itulah, yang Kau beri.
-Musik...-
9). Terima hormat dan sembah, terima hidup dan kerja; serta sekalian benda, yang Kau beri.

22. Khotbah : Ulangan 8, 11-18

23. Bernyanyi KJ No. 346, 1... (Persembahan 2 untuk Dana Pensiun HKBP).
1). Tuhan Allah beserta engkau sampai bertemu kembali; kasih Kristus mengawali, Tuhan Allah beserta engkau.
Reff: Sampai bertemu... bertemu..., sampai lagi kita bertemu. sampai bertemu,... bertemu..., Tuhan Allah beserta engkau.
-Musik-
2). Tuhan Allah beserta engkau, sayapNya pernaunganmu. sabda Kristus santapanMu, Tuhan Allah beserta engkau. Reff...
` -Musik-
3). Tuhan Allah beserta engkau, dalam susah dan keluhmu. rangkulanNya menghiburmu, Tuhan Allah beserta engkau. Reff...
-Musik-
4)Tuhan Allah beserta engkau! Panji Kasiih peganganmu. maut pun kalah di depanmu, Tuhan Allah beserta engkau!.
-Musik-
24. Pengutusan :
L : Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa;
J : janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi.
L : Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
J : Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." L :Doa Penutup dan berkat : Lihat Agenda HKBP.




Selamat Akhir tahun 2010 dan menjelang tahun 2011
Tuhan Yesus memberkati!